Pertanyaan di atas merupakan tanda tanya besar bagi pemerhati pendidikan. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa dalam pendidikan karakter, yang terutama dinilai adalah perilaku, bukan pemahaman. Inilah persoalan pertama yang muncul berkaitan dengan penilaian pendidikan karakter.
Sebenarnya, pendidikan di negara kita pada dasarnya sudah menyadari pentingnya pendidikan karakter pada semua aspek pembelajaran. Misalnya saja, pada pembelajaran kooperatif yang sekarang ini sedang menjadi trend pembelajaran. Pembelajaran kooperatif dipercaya mampu mengaktifkan siswa dan melatihkan kemampuan sosialnya. Pada pembelajaran kooperatif ini mau tidak mau, siswa sudah dituntut untuk mampu mengembangkan beberapa karakter selama pembelajaran, seperti : jujur, terbuka, tanggung jawab, mau bekerja sama, menghargai orang lain. Hanya saja, kemampuan afektif ini jarang sekali diakses oleh pendidik.
Berbagai alasan telah diungkapkan untuk menutupi penutupan akses pendidikan karakter selama ini. Terbatasnya tenaga guru sebagai pengamat tercapainya indikator afektif oleh siswa selama kegiatan pembelajaran adalah salah satunya. Waktu pembelajaran yang sangat singkat dan beratnya tanggungan kognitif yang harus dicapai siswa untuk tiap kali pembelajaran adalah beberapa contoh yang lain.
Mengenai masalah keterbatasan tenaga pendidik untuk menjadi pengamat ketercapaian pendidikan karakter saat pembelajaran berlangsung dapat diatasi dengan menjadikan siswa sebagai pengamat. Menjadikan siswa sebagai pengamat di sini bukan berarti mengalihkan kedudukan siswa sebagai pebelajar, namun hal ini justru akan melatihkan siswa untuk melakukan kegiatan refleksi atas dirinya sendiri, teman sekelompoknya maupun seluruh teman sekelasnya. Dari refleksi ini, ia akan mengetahui sifat baik apa yang harus ia miliki, kedudukannya di mata teman-temannya dan juga siapa teman yang dapat ia jadikan teladan. Dengan menjadikan siswa sebagai pengamat, maka keterbatasan waktu pembelajaran dan tanggungan kognitif bukan lagi menjadi masalah bagi pendidik.
Lembar observasi dan papan buletin adalah alternatif instrumen yang dapat digunakan dalam implementasi pendidikan karakter. Dalam hal ini, pembuatan lembar observasi dan papan buletin masih merupakan tugas guru. Lembar observasi merupakan lembaran yang berisi kriteria atau pilihan jawaban yang akan menunjukkan kedudukan seorang siswa berdasarkan pencapaian indikator pendidikan karakter selama proses belajar mengajar berlangsung. Lembar observasi ini akan dibagian pada siswa dan digunakan untuk menilai, baik dirinya sendiri maupun teman sekelompoknya. Dari lembar observasilah, akan dapat ditarik suatu analisis peringkat kedudukan tiap siswa berdasarkan hasil penilaian temannya sendiri. Perangkingan dilakukan untuk tiap karakter. Analisis yang dimaksud dapat dilakukan dengan membuat sosiogram. Jadi akan diperoleh nama siswa yang paling menyenangkan diajak bekerja sama, siswa yang paling ramah, siswa yang paling jujur, siswa yang paling aktif, dan lain sebagainya.
Lembar observasi
Lembar observasi adalah lembaran yang berisi pernyataan-pernyataan yang akan menggiring siswa melakukan refleksi atas dirinya sendiri, teman sekelompoknya dan juga seluruh teman sekelasnya. Lembar observasi ini dibuat oleh guru. Hasil dari lembar observasi ini adalah data pendapat siswa mengenai pencapaian karakter. Lembar observasi ini menggali pendapat dari tiap-tiap siswa untuk tiap satuan karakter yang akan dinilai, misalnya siapa yang paling ramah hari ini, siapa yang paling jujur hari ini, siapa yang paling bertanggung jawab hari ini, dn lin sebagainya.
Berikut ini disajikan saran mengenai bentuk lembar observasi untuk mengakses penilaian pada pendidikan karakter :
Lembar Observasi
“Menilai Diri Sendiri”
Nama :
Kelas/No. Absen :
Petunjuk : Setelah mengikuti seluruh kegiatan belajar mengajar, sekarang Anda diminta untuk melakukan refleksi atas diri Anda sendiri. Refleksi ini bertujuan agar Anda melakukan analisis terhadap karakter yang Anda ciptakan selama pembelajaran berlangsung.
Anda diharapkan mengisi lembar observasi ini dengan sejujur-jujurnya tanpa takut akan mengurangi nilai, sebab hasil pengisian lembar observasi ini tidak akan mempengaruhi nilai Anda.
Berilah check list (˅)pada kolom “Ya” atau “Tidak”, sesuai dengan jawaban pertanyaan di sebelahnya!
No | Pernyataan | Jawaban | |
Ya | Tidak | ||
1. | Saya telah berhasil menjadi pribadi yang sabar dalam pembelajaran kali ini | | |
2. | Saya telah berhasil menjadi pribadi yang disiplin dalam pembelajaran kali ini | | |
3. | Saya telah berhasil menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam pembelajaran kali ini | | |
4. | Saya telah berhasil menjadi pribadi yang jujur dalam pembelajaran kali ini | | |
5. | Saya telah berhasil menjadi pribadi yang terbuka dalam pembelajaran kali ini | | |
6. | Saya telah berhasil menjadi pribadi yang ramah dalam pembelajaran kali ini | | |
7. | Saya telah berhasil menjadi pribadi yang rajin dalam pembelajaran kali ini | | |
8. | Saya telah berhasil menjadi pribadi yang pantang menyerah dalam pembelajaran kali ini | | |
Keterangan :
Sabar : pemaaf, tidak suka marah, tidak mudah marah
Disiplin : selalu menaati tata tertib atau peraturan
Bertanggung jawab : mau mengakui dan menerima konsekuensi dari segala sesuatu yang telah dilakukan
Jujur : apa adanya, tidak suka berbohong
Terbuka : tidak pendiam, bicara apa adanya
Ramah : sopan, baik sikap maupun tutur katanya
Rajin : tidak malas, giat bekerja
Pantang menyerah : selalu berjuang sampai tujuan tercapai
Lembar Observasi
“Menilai Teman Sekelompok”
Nama :
Kelas/No. Absen :
Petunjuk : Dengan menggunakan definisi tiap karakter sama dengan Lembar Observasi Menilai Diri Sendiri, sekarang Anda diminta untuk menilai teman sekelompok. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sejujur-jujurnya!
1. Dari teman sekelompokmu, siapakah yang menurutmu paling sabar?
Jawab : 1.
2.
2. Dari teman sekelompokmu, siapakah yang menurutmu paling disiplin?
Jawab : 1.
2.
3. Dari teman sekelompokmu, siapakah yang menurutmu paling bertanggung jawab?
Jawab : 1.
2.
4. Dari teman sekelompokmu, siapakah yang menurutmu paling jujur?
Jawab : 1.
2.
5. Dari teman sekelompokmu, siapakah yang menurutmu paling terbuka?
Jawab : 1.
2.
6. Dari teman sekelompokmu, siapakah yang menurutmu paling ramah?
Jawab : 1.
2.
7. Dari teman sekelompokmu, siapakah yang menurutmu paling rajin?
Jawab : 1.
2.
8. Dari teman sekelompokmu, siapakah yang menurutmu pantang menyerah?
Jawab : 1.
2.
Lembar Observasi
“Menilai Teman Sekelas”
Sama dengan lembar observasi menilai teman sekelompok. Kata teman sekelompok diganti dengan kata teman sekelas.
Sosiogram
Sosiogram adalah grafik yang menyatakan tingkat kesukaan dan ketidaksukaan dalam suatu populasi tertentu.
Sosiogram telah umum digunakan oleh guru bimbingan konseling di sekolah tapi jarang dikenal oleh guru mata pelajaran. Jika oleh guru pembimbing, sosiogram ini dibuat untuk mengetahui kedudukan siswa bermasalah, maka engan teknik yang sama pula, guru mata pelajaran dapat mengetahi kedudukan pencapaian karakter tiap siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Dalam pendidikan karakter, sosiogram dapat diartikan sebagai alat penilaian perilaku atau karakter siswa selama poses pembelajaran berlangsung. Penilaian yang dimaksud tidak sama dengan penlaian kognitif dimana ada standar ketuntasan minimum dengan siswa yang nilainya kurang dari standar itu dianggap tidak tuntas. Seperti yang telah ditegaskan di muka, bahwa pendidikan karakter tidak mengutamakan pengetahuan tapi perilaku.
Dalam sosiogram akan terlihat kedudukan tiap-tiap siswa dalam satu populasi tertentu misalnya dalam satu kelas. Sosiogram ini dibuat berdasarkan hasil lembar observasi.
Berikut disajikan cara membuat sosiogram yang biasa digunakan :
No Absen Siswa | Jumlah siswa yang menetapkannya sebagai teman paling ramah peringkat I | Jumlah siswa yang menetapkannya sebagai teman paling ramah peringkat II |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 | 3 2 - - - 1 1 1 1 1 | 2 2 1 1 - 1 1 1 1 - |
Tabel di atas merupakan hasil pembagian lembar observasi pada siswa seusai pembelajaran berlangsung. Tabel di atas hanya menyajikan 10 orang siswa sebagai sampel populasi. Meski demikian, adalah salah kalau kita berpikir membuat sosiogram dengan jumlah siswa yang banyak, mencapai 30 misalnya adalah hal yang sulit. Sebab, pada prinsipnya membuat sosiogram sama skali bukanlah membuat hal yang sulit.
Dari tabel di atas, maka kita dapat membuat sosiogram sebagai berikut :
Keterangan :
Siswa yang memililih ----------> Siswa yang dipilih
Garis panah merah menunjukkan pilihan nomor 1
Garis panah hitam menunjukkan pilihan nomor 2
Dari sosiogram di atas, dapat kita lihat gambaran secara jelas bahwa siswa yang paling ramah adalah siswa dengan nomor absen 1. Hal ini ditunjukkan dengan ujung panah, baik merah maupun hitam yang paling banyak menunjuk ke arahnya, yaitu mencapai 5 buah. Sedangkan siswa yang paling tidak ramah adalah siswa dengan nomor absen 5. Hal ini ditunjukkan dengan tidak ada sama sekali ujung panah yang menghadap ke dirinya.
Ada juga yang menggambarkan sosiogram dengan menggunakan lingkaran. Jika data tabel di atas diinterpretasikan dalam sosiogram bentuk lingkaran, maka akan dihasilkan gambar sebagai berikut :
Papan buletin
Papan buletin adalah papan pengumuman yang dapat dipakai guru sebagai rapor karakter siswa. Papan buletin ini diletakkan di dalam ruangan kelas supaya siswa mudah melihatnya. Yang dipasang di papan buletin ini adalah sosiogram untuk tiap-tiap karakter.
Dengan melihat papan buletin ini, maka siswa dapat mengetahui dimana posisinya di kelas dalam hal pencapaian karakter-karakter positif yang ingin diakses oleh guru. Yang perlu diperhatikan oleh guru dalam hal ini adalah jangan sampai siswa yang posisinya kurang baik merasa minder. Guru harus dapat menggunakan papan buletin ini sebagai alat motivasi bagi siswanya untuk dapat menerapkan karakter-karakter positif selama pembelajaran berlangsung, di samping menggunakannya sebagai rapor ketercapaian karakter.
Akhir kata
Akhirnya, sampai di sinilah dapat dijelaskan mengenai pendidikan karakter, baik melalui analisa pustaka maupun analisa pribadi penyusun. Berbagai saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Terima kasih.